Minggu, 26 Juli 2009

"ASTAGHFIRULLAH"

Kantor ku yang bergerak di bidang Finance Insurance Consultant punya kelebihan yaitu bahwa Status para marketingnya adalah sistem kontrak dan tiap marketing nya dibayar berdasarkan prestasi kerja. Jadi kalau tidak kerja maka tidak dapat apa2. Tidak ada istilah gaji yang ada adalah komisi dan transport sesuai jumlah jalan yang sudah dihasilkan. Jam kerja tidak terikat artinya tidak ada aturan kewajiban jam kehadiran, jam berapa aja hari apa aja boleh datang yang penting target closing tercapai.

Buntut Anakku sakit kemarin, aku dapat peringatan keras dari Boss di kantor karna katanya aku tidak pernah datang. Aku tanya "Bapak tau ga anakku sakit masuk rumah sakit, kemarin aku udah lapor ke Supervisor"

jawabnya , "Oh Supervisor kamu ga bilang".
aku jawab lagi " Saya sms sampai 3 kali kesemua no yang dia punya dan saya sudah kasih tau bahwa anak saya di rawat".

"Kamu kenapa ga datang kasih tau ke kantor katanya"

terus dia jawab lagi " Pokoknya kalau kamu bulan ini tidak mencapai target kamu DO dan semua kuitansi akan saya tarik "

Saya jawab " Silakan pak, tidak terputus rejeki saya karna perusahaan ini ".

Waktu dia ancam aku tadi. aku ngebayangin di depanku ada Tentara Jepang yang lagi menghunus bayonet kearahku. aku tinggalkan dia sambil mengusap dadaku "ASTAGFIRRULLAH"

Dari semua buku yang aku baca ada banyak cara orang membangun motivasi bekerja, setahuku membangun motivasi bekerja dengan ancaman tidak ada di buku manapun. Membangun motivasi yang terbaik yang dapat menghadirkan energy dalam bekerja bukan dengan ancaman tetapi dengan dorongan semangat, dan punishment hanya berlaku bagi para pembuat kesalahan.

Yang aku alami adalah musibah bukan kesalahan, tapi rupanya mungkin atasan ku itu dibesarkan dibawah ancaman jadi yang dia tahu hanya bagaimana mengancam orang.

Beratus-ratus tahun yang lalu Indonesia pernah mengalami penjajahan oleh Belanda disusul dengan Jepang. Bangsa kita pernah dipaksa bekerja dibawah tudingan senjata kalau tidak kerja ditembak dor!...dor...dor...

Kebanyakan pekerja kita memang seperti itu, coba tengok kuli atau tukang yang kerja sebentar bolak balik istirahat, atau coba lihat suster-suster di rumah sakit pemerintah. Pernah suatu malam saat anakku masih dirawat, ada pasien anak2 yang menangis2 tengah malam, Aku mengusap dada sambil mengguman "ASTAGHFIRULLAH"

Karna orang tuanya yang nunggu rupanya kebingungan menghadapi anaknya maka jadilah anak itu di oper-oper dari bapaknya ke ibunya pindah lagi ibunya kesal anaknya ga berhenti nangis muka anak itu dipukul bapak nya, eh bukan malah berhenti nangis malah tambah keras nangisnya, datang ibunya bapaknya di marahi oleh bapak anak itu, kesal dimarahi istrinya, bapak itu pun menampar ibu anak itu, kesal ditampar bapaknya ibunya ambil sapu rumah sakit Bapak itu pun dipukul oleh istrinya. Datanglah kami para penunggu pasien melerai kedua suami istri itu, Aku datang bawa biscuit untuk anaknya dan cream penghilang rasa lelah yang biasa aku pakai kalau ga bisa tidur kelelahan. Anak itu akhirnya diam sambil makan biscuit pemberian ku lalu ku olesi cream penghilang rasa lelah dikakinya sambil ku perhatikan kenapa anak itu nangis.

O... rupanya anak itu infusnya sudah habis dan darah mengalir naik ke pipa infus, mungkin terasa ga nyaman. Aku segera keruang suster untuk membangunkan suster, Suster keluar dengan wajah bak penunggu kuburan rambutnya berdiri semua dan wajah masam, Di hampiri kamar pasien dan aku diusir suruh balik keruangan kulihat dia bicara dengan orang tua anak kecil itu, lalu tanpa menoleh tiang infus diseret sampai tertarik menegang dia tidak perhatikan bahwa ibu anak itu belum jalan menggendong anakknya, karna jarum infus ketarik pipa yang menegang tadi anak itupun menjerit kesakitan. aku buru2 lari menahan suster yang jalan nya kecepatan itu dan mengingatkan bahwa anak beserta ibunya masih belum jalan. Sekali lagi aku mengusap dada "ASTAGHFIRULLAH! "

Sebuah perilaku pekerja yang biasa dijajah, heran aku, apa ga ada jadwal bekerja jam berapa aja pasien perlu ditengok, terus apa gunanya setiap pasien punya status. Kalau pagi aku lihat suster2 itu sibuk bikin laporan, entah apa laporan yang dibuat memang ga ada tercantum di laporan itu kondisi pengobatan pasien. Kalau ada mestinya mereka bekerja lebih teliti memperhatikan apalagi kebanyakan yang dirawati disitu sebagian besar adalah balita. sekali lagi aku mengusap dada "ASTAGHFIRRULLAH!".